Monday 14 January 2013

Buah Pena Sang Jelata








BUAH PENA SANG JELATA!
“Jelata dan tertindas bukanlah sebuah Nasib”

Para Satanist dan Dajjalist kini bermain-main diatas genangan air mata emas kami.
Hak-hak yang terampas, kejujuran yang tergadaikan.
Kini tiada kutemukan keadilan dan kebenaran bagi kaum jelata dan tertindas seperti kami.
Ingat! Kami seperti ini bukan karena Nasib kawan, melainkan ini adalah bagian dari Rekayasa sosial yang telah dikonstruk sejak awal dan tertata rapi!
Maaf…
kalau pada akhirnya kamipun bungkam melihat kebenaran ataukah menukar kejujuran dengan kepalsuan demi sesuap nasi untuk buah hati kami.
Mulut dibungkam, iman diganti, dibeli bahkan dilumpuhkan
Semua pilar kebenaran dirubuhkan dan menimpa para pengikut iman.
Maafkan…
Jikalau nantinyaku ingkari sumpah setia kita saudaraku, itu karena desakan pendidikan.
Semua itu bersebab bukan karena tidak adanya
pilihan lain, melainkan segala pilihan itu tidakkan keluar dari garis segitiga mereka.
Sistem peradaban, bahkan pendidikan hari ini merupakan hasil Dekonstruksi belaka.
Otak dicuci dan diisi, bahkan tak jarang disuntikkan racun materi berselubung agama.
Merekalah para Satanist dan Dajjalist yang telah melalui proses Dandanisasi, dan etika digunakan sebagai alat untuk mengaburkan pandangan kita tentang hakikat  yang baik dan  buruk.
Inilah zaman Themoneyisme dimana Satanist dan dajjlistlah  yang menjadi kiblat, secara sukarela mereka yang memperTuhankan materi yang menjadi pengikutnya, kemudian para mustada’afin dan kaum jelata lah yang mereka paksa menjadi budak.
Hari ini kutitipkan semua beban sang jelata dan harapan para mustada’afin dibahu kalian. Kalian para generasi yang sadar akan kesadaran bahwa jelata dan tertindas bukanlah sebuah nasib. Tahukah kalian bahkan setiap langkah dan hembus nafas kami tidakkan lepas dari belenggu sang Tirani, kuberharap generasi hari ini tidakkan lagi gagap untuk mendekap isyarat waktu.
Salam Pecinta Sastra...

No comments:

Post a Comment