BUAH PENA SANG JELATA!
“Jelata dan tertindas
bukanlah sebuah Nasib”
Para Satanist dan Dajjalist kini bermain-main diatas genangan air
mata emas kami.
Hak-hak yang terampas, kejujuran yang tergadaikan.
Kini tiada kutemukan keadilan dan kebenaran bagi kaum jelata dan
tertindas seperti kami.
Ingat! Kami seperti ini bukan karena Nasib kawan, melainkan ini adalah
bagian dari Rekayasa sosial yang telah dikonstruk sejak awal dan tertata rapi!
Maaf…
kalau pada akhirnya kamipun bungkam melihat kebenaran ataukah menukar
kejujuran dengan kepalsuan demi sesuap nasi untuk buah hati kami.
Mulut dibungkam, iman diganti, dibeli bahkan dilumpuhkan
Semua pilar kebenaran dirubuhkan dan menimpa para pengikut iman.
Maafkan…
Jikalau nantinyaku ingkari sumpah setia kita saudaraku, itu karena
desakan pendidikan.
Semua itu bersebab bukan karena tidak adanya
pilihan lain, melainkan
segala pilihan itu tidakkan keluar dari garis segitiga mereka.
Sistem peradaban, bahkan pendidikan hari ini merupakan hasil
Dekonstruksi belaka.
Otak dicuci dan diisi, bahkan tak jarang disuntikkan racun materi
berselubung agama.
Merekalah para Satanist dan Dajjalist yang telah melalui proses
Dandanisasi, dan etika digunakan sebagai alat untuk mengaburkan pandangan kita
tentang hakikat yang baik dan buruk.
Inilah zaman Themoneyisme dimana
Satanist dan dajjlistlah yang menjadi
kiblat, secara sukarela mereka yang memperTuhankan materi yang menjadi
pengikutnya, kemudian para mustada’afin dan kaum jelata lah yang mereka paksa
menjadi budak.
Hari ini kutitipkan semua beban sang jelata dan harapan para
mustada’afin dibahu kalian. Kalian para generasi yang sadar akan kesadaran
bahwa jelata dan tertindas bukanlah sebuah nasib. Tahukah kalian bahkan setiap
langkah dan hembus nafas kami tidakkan lepas dari belenggu sang Tirani, kuberharap
generasi hari ini tidakkan lagi gagap untuk mendekap isyarat waktu.
Salam Pecinta
Sastra...
No comments:
Post a Comment