“ KEMERDEKAAN YANG SEMU “
“Lebih baik hidup dalam keterasingan dari pada mati delam
kemunafikan” adalah kata yang memberikanku
inspirasi dalam menilai realitas. Realitas yang mulai samakan uang dengan
Tuhan, apakah ini sebuah kebetulan ataukah ini merupakan sebuah peropaganda
besar?
Masyarakat
yang tak menyadari berada dalam lingkaran permainan global, tak mampu melakukan
apa-apa. Hanya mampu memandangi anak-anak mudanya terjerumus dalam permainan
rekayasa global, bahkan mereka sendirilah yang menjerumuskan pemuda pemudinya
tanpa mereka sadar.
Sebuah
konstruk global yang mulai menghegemoni masyarakat, bahkan sampai pada
tingkatan mahasiswa yang di anggap sebagai generasi penerus bangsa atau agent
of change. Sungguh ironi
mahasiswa yang seharusnya menjadi lilin yang mampu menyinari kegelapan dalam
masyarakat justru merekalah yang menjadi korban.
Ini
karena mahasiswa
telah kehilangan nalar kritisnya dalam menilai realitas, mereka di sibukkan
dengan hal-hal yang sia-sia, bahkan merekapun tak menyadari bahwa yang mereka
lakukan adalah sesuatu yang sia-sia.
Mereka
tak sadar bahwa kehidupan mereka telah dikonstruk. Mereka dijadikan masyarakat
konsumerisme kemudian disajikan tontonan-tontonan pembodohan, yang tanpa sadar itu mempengaruhi alam bawah
sadar mereka.
Inikah
mahasiswa yang menjadi banggaan?
Mahasiswa yang hanya dijadikan robot-robot birokrasi. Mereka telah melupakan esensi
mereka sebagai mahasiswa, tanpa
sadar kini merekapun telah terpenjara, terpenjara dalam kemerdekaan semu.
Sadarlah Kawan… Ini adalah sebuah konstruk global,
dimana sebuah sistem telah menguasai sebagian Dunia . Engkau punya mata untuk
melihat namun engkau tak mempergunakannya. Bukalah matamu, pandang sekitarmu,
renungkan, pahami, lalu berusahalah untuk terlepas dari pengaruh hipnotis itu
kemudian bertindaklah! Sudah terlalu lama engkau terhipnotis, terlalu lama
engkau terlelap, telalu lama engkau terpasung, dan sudah terlalu lama engkau
menikamati kemerdekaan, kemerdekaan yang semu. Negeri ini membutuhkan kalian.
Salam Pecinta Sastra
No comments:
Post a Comment