Monday 14 January 2013

Kemerdekaan Semu



 



KEMERDEKAAN YANG SEMU

“Lebih baik hidup dalam keterasingan dari pada mati delam kemunafikan” adalah kata yang memberikanku inspirasi dalam menilai realitas. Realitas yang mulai samakan uang dengan Tuhan, apakah ini sebuah kebetulan ataukah ini merupakan sebuah peropaganda besar?

Masyarakat yang tak menyadari berada dalam lingkaran permainan global, tak mampu melakukan apa-apa. Hanya mampu memandangi anak-anak mudanya terjerumus dalam permainan rekayasa global, bahkan mereka sendirilah yang menjerumuskan pemuda pemudinya tanpa mereka sadar.

Sebuah konstruk global yang mulai menghegemoni masyarakat, bahkan sampai pada tingkatan mahasiswa yang di anggap sebagai generasi penerus bangsa atau agent of change. Sungguh ironi mahasiswa yang seharusnya menjadi lilin yang mampu menyinari kegelapan dalam masyarakat justru merekalah yang menjadi korban.

Ini karena mahasiswa telah kehilangan nalar kritisnya dalam menilai realitas, mereka di sibukkan dengan hal-hal yang sia-sia, bahkan merekapun tak menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang sia-sia.

Mereka tak sadar bahwa kehidupan mereka telah dikonstruk. Mereka dijadikan masyarakat konsumerisme kemudian disajikan tontonan-tontonan pembodohan, yang tanpa sadar itu mempengaruhi alam bawah sadar mereka.

Inikah mahasiswa yang menjadi banggaan? Mahasiswa yang hanya dijadikan robot-robot birokrasi. Mereka telah melupakan esensi mereka sebagai mahasiswa, tanpa sadar kini merekapun telah terpenjara, terpenjara dalam kemerdekaan semu.

 Sadarlah Kawan… Ini adalah sebuah konstruk global, dimana sebuah sistem telah menguasai sebagian Dunia . Engkau punya mata untuk melihat namun engkau tak mempergunakannya. Bukalah matamu, pandang sekitarmu, renungkan, pahami, lalu berusahalah untuk terlepas dari pengaruh hipnotis itu kemudian bertindaklah! Sudah terlalu lama engkau terhipnotis, terlalu lama engkau terlelap, telalu lama engkau terpasung, dan sudah terlalu lama engkau menikamati kemerdekaan, kemerdekaan yang semu. Negeri ini membutuhkan kalian.

Salam Pecinta Sastra

No comments:

Post a Comment